Keadaan Daerah
Jorong Kapalo Koto Kenagarian Bayua Kecamatan Tanjung Raya
Kabupaten Agam memiliki wilayah yang luas. Secara geografis Jorong Kapalo Koto terletak di tepi danau maninjau. Daerahnya terdiri dari sebagian kecil dataran
rendah dan sebagian besar dataran tinggi yang beriklim dingin dan panas.
Jorong Kapalo Koto adalah wilayah yang
strategis untuk pertanian dan perkebunan, karena memiliki iklim yang memadai
dalam pertanian maupun perkebunan, ini disebabkan sebagian besar dapat dilihat
pada sektor: padi, kelapa, pisang, coklat dan Singkong dengan hasil ini mampu
mencukupi dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penduduk
Penduduk Jorong Kapalo Koto berjumlah 728 jiwa yang terdiri dari 187 kepala
keluarga (KK).
Tabel 1
Spesifikasi Jumlah
Penduduk Jorong Ajung
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
|
-
|
|
|
Perempuan
|
-
|
Total |
728
|
Sumber : kepala jorong Kapalo Koto
Penduduk Jorong Kapalo Koto mempunyai
profesi yang beragam diantaranya petani, pedagang, karyawan swasta, namun
sebagian besar mempunyai mata pencaharian sebagai petani yang melakukan
aktivitas sehari-hari di sawah. Hasil sawahnya berupa padi.
Di Jorong Kapalo Koto, alhamdulillah
masyarakat yang kami temui sangat ramah dan mudah bergaul, ini disebabkan tidak
lain karena dalam adat istiadat minang menjaga hubungan suku, karena di Jorong Kapalo
Koto yang kami tempati memiliki beberapa suku yakninya suku guci, tanjuang,
chaniago, melayu, pili, koto. sehingga diantara kami sudah menjalin keluarga
kedua bagi kami, adat istiadat masih terjaga dengan baik, hal ini dapat dilihat
dari kegiatan masyarakat jorong Kapalo Koto yang melakukan “batandang” hal ini dapat dilihat jika ada warga yang
sakit dalam Jorong Kapalo Koto tersebut.
Sarana dan
Prasarana
Mengenai sarana dan prasarana di jorong Kapalo Koto dapat dilihat, baik dari segi sarana prasarana keagamaan
ataupun dari segi sarana dan prasarana umum lainnya. Di Jorong ini hanya
terdapat satu buah masjid
yang megah bernama mesjid raya Bayua yang peresmiannya langsung diresmikan oleh
mantan menteri sosial RI Bachtiar Camsyah yang dulu masih menjabat sebagai
Menteri Sosial RI selain mesjid juga ada empat buah mushollah, serta terdapat satu buah SD, satu buah MTI (Tingkat SMP/MTs) serta satu buah MA
(Madrasah Aliyah).
Sarana dan prasarana umum lainnya diantaranya terdapat majelis taklim yang
aktif setiap hari jumat siang dan wirid setiap selasa malam. dilihat pada
bidang kesehatan di Jorong Kapalo Koto terdapat satu buah rumah bidan dan dibidang kesenian yaitu adanya “batambua”
Tingkat
Pendidikan
Tingkat
pendidikan di Jorong Kapalo Koto masih belum maksimal, salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran untuk menuntut ilmu, ini
disebabkan karena faktor ekonomi dan dukungan wilayah pada sektor pertanian dan
perikanan yang luas, otomatis mengolah kebun maupun bertani lebih
diperoritaskan, selain itu juga, kurangnya sarana dan prasarana serta
fasilitas lainnya yang mendukung terlaksananya pendidikan. Tingkat pendidikan
masyarakat Jorong Kapalo Koto rata-rata
SMA.
Tingkat
Keagamaan
Masyarakat
di Jorong Kapalo Koto 100 % menganut agama Islam, namun meskipun demikian,
penulis melihat bahwa kesadaran masyarakat dalam menjalankan ajaran agama masih
agak kurang, terbukti bahwa mushollahnya
yang hanya satu-satunya hanya dipakai ketika waktu-waktu tertentu saja,
misalnya ketika ada acara pemuda dan
anak-anak dari luar daerah Bayua. Salah satu pemicu hal tersebut adalah adanya mesjid raya di jorong Kapalo Koto
dan kurangnya bimbingan dan pembinaan dalam masalah keagamaan.
Tingkat
Perekonomian
Tingkat
perekonomian masyarakat Jorong Kapalo Koto dapat dikategorikan tingkat
perekonomian menengah kebawah, dalam menjalankan aktifitas perekonomian ada satu buah pasar pagi yang aktif setiap
hari mulai hari minggu sampai hari kamis dan untuk pasar nagari terdapat
dijorong sebelah jorong Kapalo Koto yaitu pasar jum’at atau pakan jumaik.
Pemerintahan
Jorong Kapalo
Koto seperti halnya dengan daerah lain yang berada di sumatera Barat mempunyai
sistem pemerintahan yang berdasarkan undang-undang dan istiadat setempat. Wali
nagari dibantu oleh beberapa orang staf dan wali Jorong, di Kapalo Koto wali jorongnya adalah Bapak Akbar
Dani Putra. Dalam menjalankan pemerintahan nagari tidak
terlepas dari keberadaan angku-angku, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai yang
disebut dengan tali tigo sapilin,tungku tigo sajarangan, bundo kanduang, serta
paga dalam nagari ( karang
taruna ).
Transportasi
0 komentar:
Posting Komentar